Senin, 14 September 2015

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKHLAK



MAKALAH
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKHLAK
Disajikan Pada Mata Kuliah Ilmu Kalam

UIN JKT







oleh:

Trisna Hargi Ramadianti                     11140110000069       
Risky Suci Ramadhanty                     11140110000101


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis, sehingga makalah yang disajikan untuk makalah berjudul “Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak”,  dapat diselesaikan.
Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak ...... selaku dosen mata kuliah Akhlak, yang telah menjadi pembimbing penulis dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis buat ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Namun demikian, penulis telah berusaha sebaik-baiknya dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan, atas segala kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini penulis mohon maaf. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pihak lain pada umumnya.


                                                                                               

                                                                                               
                                                                                               




ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    Ta’rif ,Tujuan dan Ruang Lingkup Akhlak
B.     Persamaan dan Perbedaan Akhlak dengan istilah lain
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan........................................................................................................
B.     Saran .............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA






iii

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Setiap manusia yang lahir di dunia ini, pasti membawa naluri yang mirip dengan hewan, letak perbedaannya karena naluri manusia disertai dengan akal. Sedangkan naluri hewan tidak demikian halnya. Oleh karena itu naluri manusia dapat menentukan tujuan yang dikehendakinya. Segala sesuatu itu dinilai baik atau buruknya, terpuji atau tercela, semata-mata karena syara’ (al-Qur’an dan Sunnah) dan sesuai dengan hati nurani. Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.Pendidikan akhlak yang diajarkan oleh Islam berasal langsung dari Allah SWT dan disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW,kemudian Rasul mengajarkannya dengan memberikan contoh Suri Tauladan yang baik kepada umatnya.Adanya akhlak rasul yang demikian itu dinyatakan dalam ayat berikut:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْ لِاللّهِ اُ سْوَةٌ حَسَنَةٌ
Pada diri Rasulullah itu terdapat suri tauladan yang baik-baik buat kamu sekalian (QS.al-Ahzab 33:21)

B.     Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan ruang lingkup akhlak?
2. Apakah pengertian dari etika dan moral?
3. Bagaimana hubungan akhlak dengan moral dan etika?

C.     Tujuan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Akhlak
Ada dua pendekatan yang daat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik (kebahasaan) dan pendekatan terminolog (peristilahan). Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, jama’nya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al’adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din).[1]
Selanjutnya untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah ini kita dapat merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini.Ibn Miskawaih (w. 421 H /1030 H ) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat mengatakan, bahwa akhlak adalah:حَا لُ لِلنَّفْسِ دَ عِيَةٌ لَهَا اَ فْعَا لِهَا مِنْ غَيْرِ فِكْرٍ وَ لاَ يَةٍ                           Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[2]
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyatakan bahwa akhlak adalah:
 عِبَا رَةٌ عَنْ هَيْئَةٍ فِي النَّفْسِ رَ سِخَةٌ عَنْهَا تَصْدُرُ لأَفْعَالُ بِسُهُوْ لَةٍ وَ يُسْرٍ مِنْ غَيْرِ
 حَا جَةٍ اِ لي فِكْرٍ وَ رُ ؤْ يَة                                                     
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[3] Jadi, akhlak merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan.Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu perbuatan atau tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi manakala ia melahirkan perbuatan jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.
      Dari keseluruhan definisi akhlak tersebut tampak tidak ada yang bertentangan,melainkan memiliki kemiripan antara satu dengan lainnya.Definisi akhlak tersebut secara substansial saling melengkapi dan darinya kita dapat melihat lima ciri yang terdpat dalam perbuatan akhlak yaitu:
a)    Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah teratanam kuat dalam jiwa seseorang,sehingga telah menjadi kepribadian.
b)   Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.
c)    Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang tibul dari dalam diri orang yang mengerjakannya,tanpa ada paksaan dan tekanan dari luar.
d)   Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan sesungguhnya .bukan main-main atau bersandiwara.
e)    Sejalan dengan ciri yang keempat tersebut perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan secara ikhlas semata-mata karena Allah,bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian.
Dari beberapa pengertian tersebut diatas,dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang,yakni keadaan jiwa yang telah terlatih,sehinnga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan,tanpa dipikirkan dan diangan-angankan terlebih dahulu. Hal itu tidak berarti bahwa perbuatan tersebut dilakukan dengan tidak sengaja atau tidak dikehendaki.Hanya saja karena yang demikian itu dilakukan berulang-ulang sehingga sudah menjadi kebiasaan,maka perbuatan itu muncul dengan mudah tanpa dipikir dan dipertimbangkan lagi.

B.     Tujuan Akhlak
Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang kepada pemilik- Nya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk perbuatan buruk.
Mustafa Zahri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehinggahati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan.[4]
C.     Ruang Lingkup Akhlak
Ruang lingkup pembahasan Ilmu Akhlak adalah membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia ,kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang baik atau yang buruk.Objek pembahasan dalam ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap sesuatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.[5] Ruang lingkup akhlak dalam Islam meliputi semua aktifitas manusia dalam segala bidang hidup dan kehidupan. Dalam garis besarnya, akhlak dibagi atas akhlak terhadap Allah atau Khalik (pencipta), dan akhlak terhadap makhluk.
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah perbuatan manusia.Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk .Dalam hubungan ini Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut: Bahwa Objek Ilmu akhlak adalah membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik atau buruk.[6]Pendapat tersebut menunjukan dengan jelas bahwa objek pembahsan ilmu akhlak adalah perbuatan manusia untuk selanjutnya diberikan penilaian baik atau buruk.
Perngertian ilmu akhlak selanjutnya dikemukakan oleh Muhammad al-Ghazali.Menurutnya bahwa kawasan pembahasan Ilmu Akhlak adalah seluruh ospek kehidupan manusia, baik sebagai individu (perorangan) maupun kelompok.[7]


D.    Persamaan dan perbedaan akhlak dengan istilah lain semisal etika,moral dan susila
a)      Etika
b)      Moral
c)      Susila





DAFTAR PUSTAKA
Tiswarni 2007, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Bina Pratama, 2007). Hal: 1






[1] Tiswarni, Akhlak Tasawuf, (jakarta: Bina Pratama, 2007). Hal: 1
[2] Ibn Miskawaih,Tahzib al-Akhlak wa Tathir al-A’raq, (Mesir:al-Mathaba’ah al-Mishriyah, 9341),cet.I, Hal.40
[3] Imam al-Ghazali ,Ihya’ Ulum al-Din, Jilid III , (Beirut: Dar al-Fikr), Hal.56
[4] Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, (Surabaya: Bina Ilmu, 1995), Hal.67.
[5] Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Hal. 8
[6] Ahmad Amin,Kitab al-Akhlak, (Mesir : Dar al-Kutub al-Mishriyah,cet.III).Hal.2
[7] Muhammad al-Ghazali, Ahklak Seorang Muslim, (terj) Moh.Rifa’i dari judul asli ,Khuluk al-Muslim, (Semarang:Wicaksana,1993),cet.IV, Hal.68

Tidak ada komentar:

Posting Komentar