Selasa, 28 Maret 2017

PTK (PENGERTIAN, TUJUAN, ,MANFAAT, PRINSIP DAN KARAKTERISTIK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(Pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip dan Karekteriskti PTK)
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Peneliatian Tindakan Kelas (PTK)
Dosen Pengampu: Heny Narendrany, M.Pd  





DisusunOleh :
Ahmad Rifa’i                          1112011000036
Trisna Hargi Ramadianti         11140110000069
Agus Maulana                         11140110000076
Ahmad Aufa Billah                11140110000077
Irma Rahma Sari Putri            11140110000079
Feni Nurhidayanti                   11140110000088
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Dengan judul PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Pengertian, Tujuan, Manfaat, Prinsip dan Karekteriskti PTK).
Dalam menulis makalah ini penulis banyak mendapatkan kesulitan-kesulitan. Namunatas usaha dan doa kesulitan dapat diatasi. Dengan selesainya makalah ini penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Heny Narendrany, M.Pd selaku dosen matakuliah dan teman-teman angakatan yang telah memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini ada manfaatnya terutama bagi pengembangan wawasan penulis dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah-Nya Amin.


Tangerang, 15 Maret 2017













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...............................................................................................................1
B.     Rumusan Masalah..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian PTK...........................................................................................................2-3
B.  Tujuan dan Manfaat PTK...........................................................................................3-4
C.  Prinsip-Prinsip PTK....................................................................................................4-5
D.  Karakteristik PTK.......................................................................................................5-6
E.   Perbedaan PTK dengan Penelitian Formal............................................................6-8
F.   Makna Kolaborasi dalam PTK................................................................................8-10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pembaharuan pendidikan selalu mengalami perbaikan sehingga pembelajaran tidak hanya berbasis akademis saja. Berbagai penemuan teori- teori pembelajaran selalu digencarkan agar pendidikan mengalami inovasi yang terus menerus. Memasuki zaman yang berbasis teknologi, maka pendidikan pun tak mau kalah jauh selalu memajukan teknologi dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Salah satu pembaruan pendidikan yaitu dengan adanya suatu penelitian yang mencari titik kelemahan dalam suatu pembelajaran yang dilakukan dalam lingkup kelas. Dalam hal ini guru memang menjadi objek sebagai pembaruan dalam pendidikan, sehingga seorang guru secara tidak langsung juga dituntut untuk dapat melakukan sebuah penelitian dengan berbekal pengetahuan, kesabaran, dan ketekunan.
Adanya masalah yang memicu guru untuk melakukan sebuah penelitian tidak lain karena kesadaran guru itu sendiri yang ingin menjadikan masalah sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran agar menjadi lebih baikDengan adanya penelitian ini, guru dituntun untuk berfikir kritis dan memperbaiki pola berfikirnya, yaitu bahwa mengajar tentunya tidak hanya datang secara rutin lalu memberi penjelasan kepada peserta didik kemudian selesai. Oleh karena ini, pembahasan makalah ini, dimulai dari pengertian, tujuan, manfaat, karakteristik, prinsip-prinsip dalam PTK, Perbedaan PTK dengan Penelitian Formal, Makna Kolaborasi dalam PTK. Oleh karenanya, perlu adanya pemahaman yang baik, sehingga tujuan yang ingin dicapai bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
2.      Apa saja Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
3.      Apa saja Prinsip-Prinsip dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
4.      Bagaimana Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
5.      Bagaimana Perbedaan PTK dengan Penelitian Formal?
6.      Apakah Makna Kolaborasi dalam PTK?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas dalam istilah asingnya dikenal dengan sebutan “Classroom Action Research (CAR)”, yang jika diurai satu per satu adalah:[1]
1.      Penelitian, berarti suatu kegiatan melihat, mencermati dan mengamati suatu obyek dengan menggunakan metodologi tertentu untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat.
2.      Tindakan, berarti suatu upaya atau kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tahapan yang sesuai dengan tujuan.
3.      Kelas, berarti sekelompok siswa yang terlibat dalam interaksi belajar mengajar dalam waktu dan area tertentu baik di dalam maupun di luar kelas.
Beberapa ahli mendefinisikan makna penelitian tindakan kelas yang serupa seperti berikut:
1.      John Elliot: Penelitian tindakan kelas adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan yang di dalam prosesnya telah dilakukan telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.
2.      Kemmis dan McTaggart: Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek-praktek tersebut terhadap situasi tempat dilakukannya praktek tersebut.
3.      Siswoyo Harjodipuro: Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri.
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu tindakan penelitian yang dilakukan oleh seorang guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama
3
dengan orang lain dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya  dengan suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. Dalam peneltian tindakan kelas ada tiga unsur atau konsep, yakni penelitian, tindakan dan kelas. Menurut Rapoport yang dikutip oleh Hopkins mendefinisikan “penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama”.[2]
B.  Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas antara lain bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat penuaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru. Dengan kata lain, tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru. Di samping itu, sebagai tujuan penyerta PTK adalah untuk meningkatkan budaya meneliti bagi guru guna memperbaiki kinerja di kelasnya sendiri.[3]
Menurut Departemen Pendidik Nasional (2004: 3-4), Penelitian Tindakan Kelas antara lain bertujuan untuk:
1.    Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah
2.    Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas
3.    Peningkatan atau perbaikan terhadapa kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.
4.    Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan aalat evaluasi yang digunakan untuk mengukur dan proses dan hasil belajar siswa.
5.    Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan anak di sekolah.

4

6.    Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

Sedangkan manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis.
1.      Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
2.      Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK adalah: (1) merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. (2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis.[4]

C.  Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Prinsip dalam pelaksanaan PTK adalah:
1.      Tidak boleh mengganggu PBM dan tugas mengajar.
2.      Tidak boleh terlalu menyita waktu.
3.      Metodologi yang digunakan harus tepat dan terpercaya.
4.      Masalah yang dikaji benar-benar ada dan dihadapi guru.
5.      Memegang etika kerja.
6.      PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses belajar mengajar.
7.      PTK menjadi media guru untuk berpikir kritis dan sistematis.
8.      PTK menjadikan guru terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai akademik dan ilmiah.
9.      PTK hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sederhana, konkret, jelas, dan tajam.

5
10.  Pengumpulan data atau informasi dalam PTK tidak boleh terlalu banyak menyita waktu dan terlalu rumit, karena dapat dikhawatirkan dapat menggangu tugas utama guru sebagai pengajar dan pendidik.[5]

D.  Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, ada beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas yang berbeda dari karakteristik pendidikan formal.[6] Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa :
1.         An Inquiry on Practice from within. Artinya kegiatan penelitian tindakan kelas dipicu permasalahan praktis yang dihayati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari oleh guru sebagai pengelola program pembelajaran di kelas atau jajaran staf  pengajar di sekola. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas bersifat practice driven and action driven yang bertujuan memperbaiki praktis secara langsung sehingga dinamakan juga penelitian praktis. Penelitian tindakan kelas berpijak pada dua landasan, yakni pertama, involment artinya keterlibatan langsung guru dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan kedua, improvement artinya komitmen guru untuk melakukan perbaikan termasuk perubahan dalam berfikir maupun kerjanya sendiri.
2.         A Collaborative Effort Between School Teachers and Teacher Educattors. Penelitian tindakan kelas diselenggarakan secara kolaboratif dengan guru yang kelasnya dijadikan kancah penelitian. Dosen LPTK tidak memiliki akses langsung dalam peran sebagai praktisi karena yang memiliki kancah itu adalah guru yang bersangkutan.
3.         A Reflective Practice, made Public. Keterlibatan dosen LPTK dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai sejawat di samping sebagai pendidik calon guru yang seyogyanya memiliki kebutuhan untuk belajar mengenali lapangan guna peningkatan kualitas kinerjanya sendiri. Dalam kolaborasi ini guru berperan

6

 secara ganda sebagai praktisi yang melaksanakan tugas sehari-hari juga secara sistematis menjadi peneliti bagi praksisnya sendiri.
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai enam karakteristik, yaitu sebagai berikut:[7]
1.         Penelitian tindakan kelas sifatnya situsional, yaitu berkaitan dengan upaya mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, yaitu di kelas dalam sekolah, dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks tersebut.
2.         Penelitian tindakan kelas merupakan upaya kolaboratifantara guru dan peserta didiknya, yaitu satu satuan kerja sama dengan perspektif yang berbeda, bisa juga antara guru dan kepala sekolah. Kerja sama kolaboratif ini dengan sendirinya juga partisipatori.
3.         Penelitian tindakan kelas bersifat self evaluative, yaitu kegiatan modifikasi praksis yang dilakukan secara kontinu, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan, yang tujuan akhirnya ialah untuk peningkatan perbaikan dalam praktik nyatanya.
4.         Penelitian tindakan kelas bersifat luwes dan menyesuaikan.
5.         Penelitian tindakan kelas terutama memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik.
6.         Ketetatan ilmiah penelitian tindakan kelas memang agak longgar.


E.  Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dengan Penelitian Formal[8]

PTK harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan PTK Birokrasi dan hirarki organisasi di sekolah hendaknya diminimalkan Sekolah seharusnya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan sekolahnya Keterbukaan dari semua staff sekolah Kepala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya pembaharuan Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi Guru harus siap menghadapi kecemburuan social.

7

Sedangkan penelitian Formal adalah bentuk penelitian umum yang tidak terikat kedalam kelas dan dapat di lakukan dimana saja dengan tujuan mengetahui hasil dari sesuatu atau mengukur kepantasan sesuatu.
No
Penelitian Formal
PTK
1
Dilakukan oleh orang di luar kelas, misalnya dosen, ilmuwan atau mahasiswa yang melakukan eksperimen tertentu
Dilakukan oleh kepala sekolah, guru atau calon guru
2
Di lingkungan dimana variable-variabel luar dapat dikendalikan
Di kelas dan di sekolah
3
Sampel harus representative
Representatif sampel tidak menjadi persyaratan penting
4
Mengutamakan validitas internal dan eksternal
Lebih mengutamakan validitas internal
5
Menuntut penggunaan analisis statistika yang rumit, menetapkan signifikansi lebih awal dan memeriksa hubungan sebab akibat antar variable
Tidak menuntut penggunaan statistic yang rumit, menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan apa yang terjadi dan memahami dampak suatu intervensi pendidikan (tindakan)
6
Men mpersyaratkan hipotesis
Tidak selalu menggunakan hipotesis
7
Mengembangkan teori dan tidak memperbaiki praktek pembelajaran secara langsung
Memperbaiki praktek pembelajaran secara langsung
8
Hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar
Hasil penelitian merupakan peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan pembelajaran tertentu tempat dilakukannya PTK
9
Berlangsung secara linier (bergerak maju)
Berlangsung secara siklik (berdaur)
10
Tidak kolaboratif dan individual
Kolaboratif dan kooperatif
8

NO
DIMENSI
PTK
PENELITIAN FORMAL
1
Motivasi
Tindakan
Kebenaran
2
Sumber masalah
Diagnosis status
Induktif-Deduktif
3
Tujuan
Memperbaiki praktik, sekarang dan di sini
Verifikasi & menemukan pengetahuan yang dapat digeneralisasi
4
Peneliti yang terlibat
Pelaku dari dalam (guru)
Orang luar yang tertarik
5
Sampel
Kasus khusus
Sampel yang representative
6
Metodologi
Longgar tetapi berusaha untuk objektif, jujur, dan tidak memihak
Baku dengan objektivitas dan ketidakmemihakan yang terintegrasi (build-in objectivity & impartiality)
7
Penafsiran Hasil Penelitian
Untuk memahami praktik melalui refleksi oleh praktisi yang membangun
Mendeskripsikan, mengabstraksi, serta menyimpulkan dan membentuk teori oleh ilmuwan
8
Hasil Akhir
Siswa belajar lebih baik (proses dan produk)
Pengetahuan, prosedur, atau materi yang teruji.








Makna Kola


F. Kolaborasi dalam Penelitian Tindakan Kelas

Salah satu ciri khas PTK adalah kerja sama antara praktisi dengan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Kerja sama antara guru dengan peneliti merupakan hal yang sangat penting dalam menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan/atau siswa di sekolah. Kerja sama ini terutama pada kegiatan mendignosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganlisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir (Arikunto, 2006). Sehubungan dengan itu, maka ada beberapa butir penting tentang PTK kolaboratif sebagaimana yang dikemukakan oleh Kemmis dan McTaggart (1988);

Hill & Kerber (1967), yang disitir oleh Cohen & Manion, (1985); Burns, (1999) dalam Madya, (2007): (1) penelitian tindakan yang sejati adalah penelitian tindakan kolaboratif, yaitu yang dilakukan oleh sekelompok peneliti melalui kerja

9
sama dan kerja bersama, (2) penelitian kelompok tersebut dapat dilaksanakan melalui tindakan anggota kelompok perorangan yang diperiksa secara kritis melalui refleksi demokratik dan dialogis; (3) optimalisasi fungsi PTK kolaboratif dengan mencakup gagasan-gagasan dan harapan-harapan semua orang yang terlibat dalam situasi terkai(4) pengaruh langsung hasil PTK kepada guru dan murid-murid serta sekaligus pada situasi dan kondisi yang ada.[9]
Permasalahan penelitian tindakan kelas harus digali atau didiagnosis secara kolaboratif dan sistematis oleh guru dari masalah yang nyata dihadapi guru atau siswa di sekolah.Masalah penelitian bukan saja dihasilkan dari kajian teoritik atau dari hasil penelitian terdahulu, tetapi masalah lebih ditekankan pada permasalahan aktual pembelajaran di kelas.
Penelitian ini bersifat kolaboratif, dalam pengertian usulan harus secara jelas menggambarkan peranan dan intensitas masing-masing anggota pada setiap kegiatan penelitian yang dilakukan, yaitu: pada saat mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, merekam data, evaluasi, dan refleksi), menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.[10]
Prinsip-prinsip yang meski dipertimbangakan dalam melakukan penelitiann tindakan kelas menurut Burns:
1.    Sejauh dapat dilkaukan, agenda PTK tindakan hendaknya ditarik dari kebutuhan-kebutuhab, kepedulian dan persyaratan yang diungkapkan oleh semua pihak kita sendiri, sejawat, kepala pembelajaran/kependidikan dikelas/sekolah anda.
2.    PTK hendaknya benar-benar memanfaatkan keterampilan, minat dan keterlibatan Anda sebagai guru dan sejawat
3.    PTK hendaknya terpusat pada masalah-masalah pembelajran kelas Anda yang ditemukan dalam kenyataan sehari-hari. Namun demikian, hasil PTK kita dapat juga memberikan masukan untuk pengembangan teori pembelajaran bidang studi anda.

10

4.    Metodologi PTK hendaknya ditentukan dengan mempertimbangakan persoalan pembelajran kelas kita yang sedang diteliti sumber daya yang ada dan murid-murid sebagai sasaran penelitian.
5.    PTK hendaknya direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara kolaboratif. Tujuan, metode, pelaksanaan dan strategi evaluasi hendaknya kina negosiasikan dengan pemangku kepentingan (stakeholders)
6.    PTK hendaknya bersifat antar disipliner, yaitu sedapat mungkin didukung oleh wawasan dari pengalaman orang-orang dari bidang-bidang lain yang relevan. Seperti ilmu jiwa, antropologi, dan sosiologi serta budaya. Jadi Anda dapat mencari masukan dari teman-teman, guru atau dosen LPTK yang relevan.[11]















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu tindakan penelitian yang dilakukan oleh seorang guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran dikelasnya  dengan suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.
Penelitian tindakan kelas antara lain bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat penuaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru.PTK harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan PTK Birokrasi dan hirarki organisasi di sekolah hendaknya diminimalkan. Sedangkan penelitian Formal adalah bentuk penelitian umum yang tidak terikat kedalam kelas dan dapat di lakukan dimana saja.
Salah satu ciri khas PTK adalah kerja sama antara praktisi dengan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan. Kerja sama antara guru dengan peneliti merupakan hal yang sangat penting dalam menggali dan mengkaji permasalahan nyata yang dihadapi guru dan/atau siswa di sekolah.








11

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia, 2008.
Hidayat, Syarif. Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Praktek Mendesain Penelitian Tindakan Kelas). Tangerang: Pustaka Mandiri, 2015.

Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan  Profesi Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013.
Tim Pelatih Proyek PGSM. Penelitian Tindakan Kelas, Classroom Action Research. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah-IBRD LOAN No.3979-IND,1999.




       [1] Syarif Hidayat, Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Praktek Mendesain Penelitian Tindakan Kelas), (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2015), hlm. 41

2
       [2] Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan  Profesi Guru, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), cet-9, hlm. 45
[3] Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), hal.52-57

       [4] Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan  Profesi Guru, cet-9, hlm. 68
[5] ibid, hlm. 67
       [6] Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, Classroom Action Research, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah-IBRD LOAN No.3979-IND,1999), hal.8-12.

[7] Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, hal. 34-40.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar