RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP
3.3)
Sekolah :SMA AVICENNA
Mata
Pelajaran :Agama
Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok :Aku Selalu Dekat dengan ALLAH Swt
Waktu :1x45 Menit
A. Kompetensi
Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2: Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3:
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proseduralpada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan kaidah metode sesuai dengan
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
Dasar
1.3
Meyakini bahwa Allah Maha Mulia, Maha
Mengamankan, Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, Maha
Adil dan Maha Akhir.
2.3 Memiliki sifat keluhuran budi, kokoh
pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan
adil sebagai implementasi pemahaman al-Asmaul al-Husna: Al-Karim,
Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir.
3.3
Menganalisis makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,
Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir.
4.3
Menyajikan hubungan makna-makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min,
Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir dengan perilaku keluhuran
budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan adil
C. Indikator
Pencapaian Kompetensi
Indikator KD pada KI-3
1.1.1 Menelaah makna al-Asmaul
al-Husna
1.1.2 Menguraikan makna dari al-Asmaul al-Husna Al-Karim
1.1.3Menguraikan makna dari al-Asmaul
al-Husna Al-Mu’min
1.1.4Menguraikan makna
dari al-Asmaul al-Husna Al-Wakil
1.1.5Menguraikan makna dari al-Asmaul
al-Husna Al-Matin
1.1.6Menguraikan makna dari al-Asmaul
al-Husna Al-Jami’
1.1.7Menguraikan makna dari al-Asmaul
al-Husna Al-Adl
1.1.8Menguraikan makna dari al-Asmaul
al-Husna Al-Akhir
D. Materi
Pokok : Aku Selalu Dekat dengan ALLAH Swt
1. Pengertian
al-Asmaul al-Husna
al-Asmaul al-Husna terdiri
atas dua kata, yaitu asma yang bererti nama-nama dan husna yang berarti
baik atau indah.Jadi, al-Asmaul al-Husna dapat diartikan sebagai
nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai
bukti keagungan-Nya. Kata al-Asmaul al-Husna diambil dari ayat al-qur’an
yang artinya, “Allah Swt. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asmaul
al-Husna (nama-nama baik).”
2. Dalil
tentang al-Asmaul al-Husna
a. Firman
Allah dalam Q.S al-A’raf/7:180
والله
الاسماء الحسنى فادعوه بها وذ روالذ ين يلحدو ن فى ا سما ئه سيجزون ما كانوا
يعملون
“Dan Allah Swt. memiliki al-Asmaul
al-Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik
itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut)
nama-nama-Nya.Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang mereka
kerjakan.”
Dalam
ayat ini dijelaskan bahwa al-Asmaul al-Husna merupakan amalan yang
bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya.Berdoa dengan
menyebut al-Asmaul al-Husna sangat dianjurkan menurut ayat tersebut.
b. Hadis
Rasullullah yang diriwayatkan Imam Bukhori
عن ا بى هريرة رضي الله
عنه انّ رسول الله صلّى الله عليه وسلم قال : انّ لله تسعة و تسعين اسماً ما ئةً
الاّ وا حدا من احصا ها د خل الجنة
“Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya
Rasullullah SAW, bersdabda : Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh
sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia
akan masuk surga.”(H.R Bukhori)
Berdasarkan
hadis diatas, mengahafalkan al-Asmaul al-Husna akan mengantarkan orang
yang melakukannya masuk ke dalam surga Allah. Apakah hanya dengan
menghafalkannya seseorang dengan mudah akan masuk ke dalam surga? Jawabannya,
tentu saja tidak. Karena menghafalkan al-Asmaul al-Husna harus diiringi
juga dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus-menerus menzikirkannya,
maupun menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku yang bertentangan
dengan sifat-sifat Allah Swt. dalam al-Asmaul al-Husna tersebut.
3. Memahami
makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’,
Al-Adl dan Al-Akhir.
a. Al-Karim
Secara
bahasa, al-Karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau
Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah Swt.
Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi abugrah atau rezeki kepada semua
makhluk-Nya.Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki
kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan keutamaan, baik ketika diminta
maupun tidak.Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya:
يا
يّها الانسان غرّك بربّك الكريم
Artinya :”Hai manusia
apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah”
Al-Karim
dimaknai Maha Pemberi karena Allah senantiasa memberi, tidak pernah terhenti
pemberian-Nya.Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah jika
miskin dalam harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang
dititipkan melainkan meliputi segala hal.Manusia yang berharta dan dermawan
hendaklah tidak sombong karena telah memiliki sifat dermawan karena Allah tidak
menyukai kesombongan.Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah
maupun orang tidak dianugrahi harta oleh Allah Swt, maka keduanya harus selalu
bersyukur kepada-Nya karena orang yang miskinpun telah diberikan nikmat selain
harta.
Al-Karim
juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah memaafkan dosa para hamba
yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah, kemudian hamba itu mau
bertaubat kepada Allah. Bagi hamba yang berdosa, Allah adalah Yang Maha Pengampun
mengampuni seberapa pun besar dosa hamba-Nya selama hambanya tidak meragukan
kasih sayang dan kemurahan-Nya.
b. Al-Mu’min
Al-Mu’min
secara
bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati
dan aman. Al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua
makhluk-Nya, terutama kepada manusia.Dengan demikian, hati manusia menjadi
tenang.Kehidupan ini penuh dengan berbagai macam permasalahan, tantangan dan
cobaan.Jika bukan karena Allah yang memberi rasa aman dalam hati, niscahya kita
akan senantiasa gelisah, takut dan cemas.
الّى
ين ا منواولم يلبسوا ايما نهم بظلم او لئك لهم لامن وهم مهتدون
Artinya
: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan iman mereka dengan
syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan rasa aman dan mereka
mendapat petunjuk.”(Q.S al-An’am /6:82)
Ketika
kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah dengan nama-Nya Al-Mu’min,
berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan
siksa.Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia Maha Pengaman. Dalam
nama Al-Mu’min terdapat kekuatan dahsyat dan luar biasa.Ada pertolongan
dan perlindungan, ada jaminan dan ada bala bantuan.
Berzikir,
dengan nama Allah Al-Mu’min disamping menumbuhkan dan memperkuat
keyakinan dan keimanan kita, bahwa keamanan dan rasa aman yang diarasakan
manusia sebagai suatu makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan
dari sisi Allah sebagai Al-Mu’min, yaitu Tuhan Yang Maha Pemberi Rasa
Aman juga terkandung pengertian bahwa sebagai hamba yang beriman, seorang
mukmin dituntut mampu menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa
aman terhadap lingkungannya.
Mengamalkan
dan meneladani al-Asmaul al-Husna Al-Mu’min, artinyabahwa seseorang yang
beriman harus menjadikan orang yang ada disekelilingnya aman dari gangguan
lidah dan tangannya.
c. Al-Wakil
Kata
al-Wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. al-Wakil (Yang
Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah yang memelihara dan mengurusi
segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan
akhirat.Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa
membiarkan apapun terbengkalai.
الله
خا لق كل شي ء وهو على كل شي ء وكيل
Artinya
: “Allah Swt pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala
sesuatu.”(Q.S az-Zumar/39:62)
Dengan demikian, orang yang
mempercayakan segala urusannya kepada Allah, akan memiliki kepastian bahwa
semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya.Hal itu hanya dapat dilakukan
oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah yang Mahakuasa, Maha Pengasih adalah
satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya.Seseorang yang melakukan
urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan
kepada Allah untuk menentukan karunia-Nya.
Menyerahkan segala urusan hanya kepada
Allah melahirkan sikap tawakal. Tawakal buakn berarti mengabaikan sebab-sebab dari
suatu kejadian.Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya
adalah sikap malas.Ketawakalan dapat diibaratkan dengan menyadari
sebab-akibat.Orang harus berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya.Hamba al-Wakil
yang bertawakal kepada Allah ketika hamba tersebut telah melihat “tangan”
Allah dalam sebab-sebab dan alasan segala sesuatu, dia menyerahkan seluruh
hidupnya di tangan al-Wakil.
d. Al-Matin
Al
–Matin artinya Mahakukuh Allah adalah Mahasempurna dalam
kekuatan dan kekukuhan-Nya.Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya.Allah juga
Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat Al –Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat
kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.Dengan demikian, kekukuhan Allah
yang memiliki rahmat kepada hamba-Nya.Tidak ada apapun yang dapat menghalangi
rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya.Demikian juga tidak ada kekuatan yang
dapat mencegah pembalasan-Nya.
Seseorang
yang menemukan dan kekukuhan Allah akan membuatnya menjadi manusia tawakkal,
memilki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan manusia
lain, manusia akan merasa rendah dihadapan Allah.Hanya Allah Yang Maha
Menilai.Oleh karena itu, Allah melarang manusia beriskap atau merasa lebih dari
saudaranya.Karena hanya Allah yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba
Allah juga menganjurkan manusia bersabar, karena Allah Mahatahuapa yang terbaik
untuk hamba-Nya.Kekuatan dan kekukuhan-Nya tidak terhingga dan tidak
terbayangkan oleh manusia lemah dan tidak memiliki daya upaya.Jadi, karena
kekukuhan-Nya, Allah tidak terkalahkan dan tidak tergoyangkan.
e. Al-Jami’
Al-jami’
secara
bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun, yaitu bahawa Allah Maha
Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak.Allah Maha
Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya
dan dimana pun Allah berkehendak.
Penghimpunan
ini ada berbagai macam bentuknya, diantaranyaadalah mengumpulkan seluruh
makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, dipermukaan
bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang masyhar di hari kiamat.
Allah
akan menghimoun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu
dolongan di dunia.Hal ini dapat dijadikan sebagai barometer, kepada
siapa kita kumpul di dunia itulah yang akan menjadi teman kita di
akhirat.Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati kita terhimpun,
di akhirat kelak juga akan terhimpun dengan mereka.Begitupun sebaliknya,
walaupun kita berdekatan secara fisik akan tetapi kita jauh, maka kita juga
kelak akan berkumpul dengan mereka.
f. Al-Adl
Al-Adl
atinya
Mahaadil, keadilan Allah bersifat mutlak,tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh
siapapun.Keadilan Allah juga didasari dengan ilmu Allah yang Maha Luas.Dengan
demikian tidak mungkin keputusan-Nya itu salah.
Al-Adl berasal
dari kata ‘adala yaqng berarti lurus dan sama.Orang yang adil adalah
orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama,
bukan ukuran ganda.Persamaan inilah yang menunjukan orang adil tidak berpihak
kepada salah seorang yang berselisih.Adil juga dimaknai sebagai penempatan
sesuatu pada tempat semestinya.
Allah dinamai Al-Adl karena
keadilan Allah adalah sempurna.Dengan demikian, semua yang diciptakan dan
ditentukan oleh Allah sudah menunjukan keadilan yang sempurna.Hanya saja,
banyak diantara kita tidak menyadari atau tidak mampu menangkap keadilan Allah
terhadap apa yang menimpa makhluk-Nya.Oleh karena itu, sebelum menilai sesuatu
itu adil atau tidak, kita harus dapat memperhatikan dan mengetahui segala
sesuatu yang berkaitan dengan kasus yang akan dinilai.
g. Al-Akhir
Al-Akhir
artinya
Mahaakhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah Dia Mahakekal tetkala semua
makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalan-Nya.Adapun kekekalan ,makhluk-Nya
adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga , neraka dan apa
yang ada di dalam surga.Surga adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan
ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya.
Allah
berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan
makhluk itu tidak secara zat dan tabi’at.Karena secara tabi’at dan zat, seluruh
makhluk ciptaan Allah adalah fana (tidak kekal).Sifat kekal tidak
dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa
masa sesuai dengan ketentuan-Nya.
E. Pendekatan
dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan :Scientifik
2. Metode :Belajar berawal dari pertanyaan
Tehnik
dalam metode ini adalah sebagai berikut:
a)
Bagikan kepada siswa bahan ajar yang
Anda pilih sendiri (Anda dapat menggunakan satu halaman dalam sebuah buku teks
sebagai ganti buku peganggan).Inti dari pilihan materi anda adalah sebuah
kebutuhan untuk menstimulir pertanyaan di pihak pembaca.Sebuah buku pegangan
yang menyediakan informasi luas namun tidak memilki rincian penjelas adalah
yang ideal.Grafik atau diagram yang melukiskan sejumlah pengetahuan merupakan
pilihan yang baik.Sebuah naskah terbuka bagi munculnya bermacam interprestasi
juga merupakan pilihan yang baik.Tujuan utamanya adalah memicu keingintahuan.
b)
Perintahkan siswa untuk mempelajari buku
pegangan dengn pasangannya.Perintahkan agar masing-masing pasangan sebisa
mungkin berupaya memahami buku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak
mereka pahami dengan menandai dokumen dengan pernyataan di dekat informasi yang
tidak mereka pahami.Anjuran siswa untuk menyisipkan sebanyak mungkin tanda
tanya sesuai yang mereka kehendaki.Jika waktunya memungkinkan, bentuklah
psangan-pasangan tersebut menjadi kuartet (kelompok empat siswa) dan beri waktu
bagi tiap pasangan untuk saling membantu.
c)
Seorang guru fisika, misalnya dapat
membagikan sebuah diagram yang menggambarkan bagaimana energi potensial berubah
menjadi energi kinetik dengan menunjukan seorang penerjun sirkus yang melompat
dari galah sepanjang 50 kaki.Siswa bekerja bersama pasangannya untuk membahas
ilustrasinyadan menentukan pertnyaannya (muisalnya: Kpankah pastinya energi
potensial menjadi energi kinetik? Apa perbedaan mendasar antara energi kinetik
dan potensial?
d) Perintahkan
siswa untuk kembali ke posisi semula dan jawablah pertnyaan-pertanyaan
siswa.Anda mengajar melalui jawaban Anda atas pertanyaan siswa secara
keseluruhan, dan baru kemudian mengajarkan mata pelajaran hari ini, dengan
melakukan upaya khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan siswa.
3. Tehnik :
F. Media,
Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Whiteboard
, Infokus
2. Alat :Karton,
Spidol warna
3. Sumber Belajar :
§ Buku
Paket Agama kls X SMA
§ Buku
LKS Agama kls X SMA
§ Buku
Pegangan Guru
§ Al-Qur’an
§ Terjemah
kitab Aqidatul Awwam
G. Kegiatan
Pembelajaran
1. Pertemuan
I
|
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi
Waktu
|
|
Pendahuluan
|
1.
Guru mengucapkan salam
2.
Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
3.
Guru mengabsen siswa
4.
Guru menyiapkan Siswa secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran.
5.
Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari
6.
Guru mengantarkan siswa kepada suatu permasalahan
atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai
7.
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan
permasalahan atau tugas
Siswa dengan
khidmat dan santun
8. Menjawab salam
9. Membaca do’a
yang dipimpin oleh ketua kelas
10.Mendengarkan guru mengabsen
|
10 Menit
|
|
Inti
|
Mengamati
1.
Mencari data tentang dalil maupun
hadist yang berkaitan dengan al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min,
Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
2.
Mengamati dan membaca materi dari
al-Asmaul al-Husna
Mempertanyakan
3.
Memotivasi untuk mengajukan
pertanyaan
4.
Peserta didik bertanya jawab
tentang macam-macam al-Asmaul al-Husna
5.
Peserta didik berdiskusi dengan
teman sebangku terkait materi al-Asmaul al-Husna
Mengeksplorasi
6.
Menguatkan dengan menjelaskan
hasil pengamatan dari peserta didik tentang al-Asmaul al-Husna
7.
Mencari data yang berkaitan
dengan al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,
Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
8.
Peserta didik mengidentifikasikan tentang
dalil-dalil yang berkaitan dengan masing-masing al-Asmaul al-Husna:
Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
9.
Mendiskusikan data yang diperoleh
secara bergantian
Mengasosiasikan
10.
Menilai dan menganalisis hasil
dari kelompok lain.
11.
Peserta didik mengidentifikasi
tentang macam-macam al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’,
Al-Adl dan Al-Akhir
12.
Peserta didik menganalisis hikmah
dari materi al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,
Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
Mengkomunikasikan
13. Mendemonstrasikan
macam-macam al-Asmaul al-Husna ke dalam kehidupan sehari-hari
14. Menyimpulkan
materi dalam bentuk membuat mind map pada tiap kelompok
15. Merefleksi
secara bersama dilakukan guru dan murid
|
25
Menit
|
|
Penutup
|
1. Guru
membuat simpulan tentang materi ajar
2. Guru
mengadakan evaluasi
3. Guru
menugaskan peserta didik mencari gambar yang bisa menunjukan mengenai
sifat-sifat Allah (al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,
Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir)
4. Guru
menyebitkan materi pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya
5. Guru
dan murid secara bersama-sama menutup pelajaran dengan doa dan salam
|
10
Menit
|
H. Assessment/Penilaian
|
Indikator
|
Jenis
Penilaian
|
Bemtuk
Penilaian
|
|
Menganalisis
makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil,
Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir.
|
Tes
Tulis
|
1.
Ulangan Harian
2.
Tugas Fortofolio
|
|
Lisan
|
Menghafal
al-Asmaul al-Husna
|
|
|
Penilaian
Sikap
|
Dilakukan
oleh guru dan teman sebaya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar