Sabtu, 18 Maret 2017

RPP pelajaran Agama kls 10 smt 1

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 3.3)
Sekolah                       :SMA AVICENNA
Mata Pelajaran          :Agama
Kelas/Semester          :X/1
Materi Pokok             :Aku Selalu Dekat dengan ALLAH Swt
Waktu                        :1x45 Menit
A.  Kompetensi Inti
KI-1:   Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2:  Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,  budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan proseduralpada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4:  Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan kaidah metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B.  Kompetensi Dasar
1.3 Meyakini bahwa Allah Maha Mulia, Maha Mengamankan, Maha Memelihara, Maha Sempurna Kekuatan-Nya, Maha Penghimpun, Maha Adil dan Maha Akhir.
2.3  Memiliki sifat keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan  adil sebagai implementasi pemahaman al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir.
3.3 Menganalisis makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir.
4.3 Menyajikan hubungan makna-makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan  adil
C.  Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator KD pada KI-3
1.1.1 Menelaah makna al-Asmaul al-Husna
1.1.2 Menguraikan makna dari  al-Asmaul al-Husna Al-Karim
      1.1.3Menguraikan makna dari al-Asmaul al-Husna Al-Mu’min
      1.1.4Menguraikan makna dari al-Asmaul al-Husna Al-Wakil
      1.1.5Menguraikan makna dari al-Asmaul al-Husna Al-Matin
      1.1.6Menguraikan makna dari al-Asmaul al-Husna Al-Jami’
      1.1.7Menguraikan makna dari al-Asmaul al-Husna Al-Adl
      1.1.8Menguraikan makna dari al-Asmaul al-Husna Al-Akhir
D.  Materi Pokok : Aku Selalu Dekat dengan ALLAH Swt
1.      Pengertian al-Asmaul al-Husna
al-Asmaul al-Husna terdiri atas dua kata, yaitu asma yang bererti nama-nama dan husna yang berarti baik atau indah.Jadi, al-Asmaul al-Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah Swt. sebagai bukti keagungan-Nya. Kata al-Asmaul al-Husna diambil dari ayat al-qur’an yang artinya, “Allah Swt. tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki al-Asmaul al-Husna (nama-nama baik).”
2.      Dalil tentang al-Asmaul al-Husna
a.       Firman Allah dalam Q.S al-A’raf/7:180
والله الاسماء الحسنى فادعوه بها وذ روالذ ين يلحدو ن فى ا سما ئه سيجزون ما كانوا يعملون
“Dan Allah Swt. memiliki al-Asmaul al-Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-nama-Nya.Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.”
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa al-Asmaul al-Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya.Berdoa dengan menyebut al-Asmaul al-Husna sangat dianjurkan menurut ayat tersebut.
b.      Hadis Rasullullah yang diriwayatkan Imam Bukhori
عن ا بى هريرة رضي الله عنه انّ رسول الله صلّى الله عليه وسلم قال : انّ لله تسعة و تسعين اسماً ما ئةً الاّ وا حدا من احصا ها د خل الجنة
Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasullullah SAW, bersdabda : Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga.”(H.R Bukhori)
Berdasarkan hadis diatas, mengahafalkan al-Asmaul al-Husna akan mengantarkan orang yang melakukannya masuk ke dalam surga Allah. Apakah hanya dengan menghafalkannya seseorang dengan mudah akan masuk ke dalam surga? Jawabannya, tentu saja tidak. Karena menghafalkan al-Asmaul al-Husna harus diiringi juga dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus-menerus menzikirkannya, maupun menjaganya dengan menghindari perilaku-perilaku yang bertentangan dengan sifat-sifat Allah Swt. dalam al-Asmaul al-Husna tersebut.
3.      Memahami makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir.
a.       Al-Karim
Secara bahasa, al-Karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah. Secara istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah Swt. Yang Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi abugrah atau rezeki kepada semua makhluk-Nya.Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan, Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan keutamaan, baik ketika diminta maupun tidak.Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya:
يا يّها الانسان غرّك بربّك الكريم
Artinya :”Hai manusia apakah yang telah memperdayakanmu terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah”
Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah senantiasa memberi, tidak pernah terhenti pemberian-Nya.Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah jika miskin dalam harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal.Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong karena telah memiliki sifat dermawan karena Allah tidak menyukai kesombongan.Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun orang tidak dianugrahi harta oleh Allah Swt, maka keduanya harus selalu bersyukur kepada-Nya karena orang yang miskinpun telah diberikan nikmat selain harta.
Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah, kemudian hamba itu mau bertaubat kepada Allah. Bagi hamba yang berdosa, Allah adalah Yang Maha Pengampun mengampuni seberapa pun besar dosa hamba-Nya selama hambanya tidak meragukan kasih sayang dan kemurahan-Nya.
b.      Al-Mu’min
Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati dan aman. Al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia.Dengan demikian, hati manusia menjadi tenang.Kehidupan ini penuh dengan berbagai macam permasalahan, tantangan dan cobaan.Jika bukan karena Allah yang memberi rasa aman dalam hati, niscahya kita akan senantiasa gelisah, takut dan cemas.
الّى ين ا منواولم يلبسوا ايما نهم بظلم او لئك لهم لامن وهم مهتدون
Artinya : “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.”(Q.S al-An’am /6:82)
Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah dengan nama-Nya Al-Mu’min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa.Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia Maha Pengaman. Dalam nama Al-Mu’min terdapat kekuatan dahsyat dan luar biasa.Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan dan ada bala bantuan.
Berzikir, dengan nama Allah Al-Mu’min disamping menumbuhkan dan memperkuat keyakinan dan keimanan kita, bahwa keamanan dan rasa aman yang diarasakan manusia sebagai suatu makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah sebagai Al-Mu’min, yaitu Tuhan Yang Maha Pemberi Rasa Aman juga terkandung pengertian bahwa sebagai hamba yang beriman, seorang mukmin dituntut mampu menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa aman terhadap lingkungannya.
Mengamalkan dan meneladani al-Asmaul al-Husna Al-Mu’min, artinyabahwa seseorang yang beriman harus menjadikan orang yang ada disekelilingnya aman dari gangguan lidah dan tangannya.
c.       Al-Wakil
Kata al-Wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apapun terbengkalai.
الله خا لق كل شي ء وهو على كل شي ء وكيل
Artinya : “Allah Swt pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.”(Q.S az-Zumar/39:62)
Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah, akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya.Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah yang Mahakuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya.Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah untuk menentukan karunia-Nya.
Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah melahirkan sikap tawakal. Tawakal  buakn berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian.Berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas.Ketawakalan dapat diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat.Orang harus berusaha mendapatkan apa yang diinginkannya.Hamba al-Wakil yang bertawakal kepada Allah ketika hamba tersebut telah melihat “tangan” Allah dalam sebab-sebab dan alasan segala sesuatu, dia menyerahkan seluruh hidupnya di tangan al-Wakil.
d.      Al-Matin
Al –Matin artinya Mahakukuh Allah adalah Mahasempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya.Allah juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat Al –Matin  adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.Dengan demikian, kekukuhan Allah yang memiliki rahmat kepada hamba-Nya.Tidak ada apapun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya.Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat mencegah pembalasan-Nya.
Seseorang yang menemukan dan kekukuhan Allah akan membuatnya menjadi manusia tawakkal, memilki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan manusia lain, manusia akan merasa rendah dihadapan Allah.Hanya Allah Yang Maha Menilai.Oleh karena itu, Allah melarang manusia beriskap atau merasa lebih dari saudaranya.Karena hanya Allah yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba Allah juga menganjurkan manusia bersabar, karena Allah Mahatahuapa yang terbaik untuk hamba-Nya.Kekuatan dan kekukuhan-Nya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh manusia lemah dan tidak memiliki daya upaya.Jadi, karena kekukuhan-Nya, Allah tidak terkalahkan dan tidak tergoyangkan.
e.       Al-Jami’
Al-jami’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun, yaitu bahawa Allah Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak.Allah Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya  dan dimana pun Allah berkehendak.
Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, diantaranyaadalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, dipermukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang masyhar di hari kiamat.
Allah akan menghimoun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu dolongan di dunia.Hal ini dapat dijadikan sebagai barometer, kepada siapa kita kumpul di dunia itulah yang akan menjadi teman kita di akhirat.Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati kita terhimpun, di akhirat kelak juga akan terhimpun dengan mereka.Begitupun sebaliknya, walaupun kita berdekatan secara fisik akan tetapi kita jauh, maka kita juga kelak akan berkumpul dengan mereka.
f.       Al-Adl
Al-Adl atinya Mahaadil, keadilan Allah bersifat mutlak,tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun.Keadilan Allah juga didasari dengan ilmu Allah yang Maha Luas.Dengan demikian tidak mungkin keputusan-Nya itu salah.
Al-Adl berasal dari kata ‘adala yaqng berarti lurus dan sama.Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda.Persamaan inilah yang menunjukan orang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat semestinya.
Allah dinamai Al-Adl karena keadilan Allah adalah sempurna.Dengan demikian, semua yang diciptakan dan ditentukan oleh Allah sudah menunjukan keadilan yang sempurna.Hanya saja, banyak diantara kita tidak menyadari atau tidak mampu menangkap keadilan Allah terhadap apa yang menimpa makhluk-Nya.Oleh karena itu, sebelum menilai sesuatu itu adil atau tidak, kita harus dapat memperhatikan dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus yang akan dinilai.
g.      Al-Akhir
Al-Akhir artinya Mahaakhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah Dia Mahakekal tetkala semua makhluk hancur, Mahakekal dengan kekekalan-Nya.Adapun kekekalan ,makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga , neraka dan apa yang ada di dalam surga.Surga adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya.
Allah berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan makhluk itu tidak secara zat dan tabi’at.Karena secara tabi’at dan zat, seluruh makhluk ciptaan Allah adalah fana (tidak kekal).Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuan-Nya.
E.  Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan       :Scientifik
2.      Metode             :Belajar berawal dari pertanyaan
Tehnik dalam metode ini adalah sebagai berikut:
a)        Bagikan kepada siswa bahan ajar yang Anda pilih sendiri (Anda dapat menggunakan satu halaman dalam sebuah buku teks sebagai ganti buku peganggan).Inti dari pilihan materi anda adalah sebuah kebutuhan untuk menstimulir pertanyaan di pihak pembaca.Sebuah buku pegangan yang menyediakan informasi luas namun tidak memilki rincian penjelas adalah yang ideal.Grafik atau diagram yang melukiskan sejumlah pengetahuan merupakan pilihan yang baik.Sebuah naskah terbuka bagi munculnya bermacam interprestasi juga merupakan pilihan yang baik.Tujuan utamanya adalah memicu keingintahuan.
b)        Perintahkan siswa untuk mempelajari buku pegangan dengn pasangannya.Perintahkan agar masing-masing pasangan sebisa mungkin berupaya memahami buku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak mereka pahami dengan menandai dokumen dengan pernyataan di dekat informasi yang tidak mereka pahami.Anjuran siswa untuk menyisipkan sebanyak mungkin tanda tanya sesuai yang mereka kehendaki.Jika waktunya memungkinkan, bentuklah psangan-pasangan tersebut menjadi kuartet (kelompok empat siswa) dan beri waktu bagi tiap pasangan untuk saling membantu.
c)        Seorang guru fisika, misalnya dapat membagikan sebuah diagram yang menggambarkan bagaimana energi potensial berubah menjadi energi kinetik dengan menunjukan seorang penerjun sirkus yang melompat dari galah sepanjang 50 kaki.Siswa bekerja bersama pasangannya untuk membahas ilustrasinyadan menentukan pertnyaannya (muisalnya: Kpankah pastinya energi potensial menjadi energi kinetik? Apa perbedaan mendasar antara energi kinetik dan potensial?
d)       Perintahkan siswa untuk kembali ke posisi semula dan jawablah pertnyaan-pertanyaan siswa.Anda mengajar melalui jawaban Anda atas pertanyaan siswa secara keseluruhan, dan baru kemudian mengajarkan mata pelajaran hari ini, dengan melakukan upaya khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukan siswa.
3.      Tehnik              :
F.   Media, Alat dan Sumber Belajar
1.      Media                           : Whiteboard , Infokus
2.      Alat                              :Karton, Spidol warna
3.     Sumber Belajar           :
§  Buku Paket Agama kls X SMA
§  Buku LKS Agama kls X SMA
§  Buku Pegangan Guru
§  Al-Qur’an
§  Terjemah kitab Aqidatul Awwam
G. Kegiatan Pembelajaran
1.      Pertemuan I
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1.      Guru mengucapkan salam
2.      Guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a
3.      Guru mengabsen siswa
4.      Guru menyiapkan Siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
5.      Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari
6.      Guru mengantarkan siswa kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai
7.      Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas
Siswa dengan khidmat dan santun
8.  Menjawab salam
9.  Membaca do’a yang dipimpin oleh ketua kelas
10.Mendengarkan guru mengabsen

10 Menit
Inti
Mengamati
1.      Mencari data tentang dalil maupun hadist yang berkaitan dengan al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
2.      Mengamati dan membaca materi dari al-Asmaul al-Husna
Mempertanyakan
3.      Memotivasi untuk mengajukan pertanyaan
4.      Peserta didik bertanya jawab tentang macam-macam al-Asmaul al-Husna
5.      Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku terkait materi al-Asmaul al-Husna
Mengeksplorasi
6.      Menguatkan dengan menjelaskan hasil pengamatan dari peserta didik tentang al-Asmaul al-Husna
7.      Mencari data yang berkaitan dengan al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
8.       Peserta didik mengidentifikasikan tentang dalil-dalil yang berkaitan dengan masing-masing al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
9.      Mendiskusikan data yang diperoleh secara bergantian
Mengasosiasikan
10.  Menilai dan menganalisis hasil dari kelompok lain.
11.  Peserta didik mengidentifikasi tentang macam-macam al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
12.  Peserta didik menganalisis hikmah dari materi al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir
Mengkomunikasikan
13.  Mendemonstrasikan macam-macam al-Asmaul al-Husna ke dalam kehidupan sehari-hari
14.  Menyimpulkan materi dalam bentuk membuat mind map pada tiap kelompok
15.  Merefleksi secara bersama dilakukan guru dan murid

25 Menit
Penutup
1.    Guru membuat simpulan tentang materi ajar
2.    Guru mengadakan evaluasi
3.    Guru menugaskan peserta didik mencari gambar yang bisa menunjukan mengenai sifat-sifat Allah (al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir)
4.    Guru menyebitkan materi pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya
5.    Guru dan murid secara bersama-sama menutup pelajaran dengan doa dan salam
10 Menit



H.   Assessment/Penilaian
Indikator
Jenis Penilaian
Bemtuk Penilaian
Menganalisis makna al-Asmaul al-Husna: Al-Karim, Al-Mu’min, Al-Wakil, Al-Matin,Al-Jami’, Al-Adl dan Al-Akhir.
Tes Tulis
1.      Ulangan Harian
2.      Tugas Fortofolio
Lisan
Menghafal al-Asmaul al-Husna
Penilaian Sikap
Dilakukan oleh guru dan teman sebaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar